Soroti Beban Scopus, La Tinro La Tunrung Usulkan Alternatif Kontribusi Akademik yang Lebih Kontekstual

Anggota Komisi X DPR RI, La Tinro La Tunrung, dalam RDPU Panja RUU tentang Sisdiknas di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025). Foto: Jaka/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, La Tinro La Tunrung, menyoroti tingginya beban akademik yang dirasakan sejumlah dosen dan peneliti terkait kewajiban publikasi di jurnal internasional bereputasi seperti Scopus. Ia mengungkapkan adanya banyak masukan dari kalangan akademisi yang merasa kewajiban publikasi di Scopus memberatkan, baik dari segi biaya maupun waktu.
“Banyak masukkan-masukan khususnya kepada saya pimpinan, bahwa scoups itu menurut beberapa orang ya, saya enggak tahu apakah ini secara umum merasa sangat berat, baik dari segi biaya, maupun segi waktu,” ujarnya dalam RDPU Panja RUU tentang Sisdiknas di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Ia menambahkan bahwa sebagian akademisi bahkan mengusulkan agar kewajiban publikasi di Scopus bisa diganti dengan alternatif lain, seperti publikasi di jurnal nasional terakreditasi SINTA 1 atau SINTA 2, atau bahkan melalui bentuk kontribusi nyata bagi pemerintah daerah.
“Sebagian menyarankan bagaimana kalau misalnya scoups itu ditiadakan diganti dengan SINTA 1 atau SINTA 2 saja atau mungkin mereka ini bisa memberikan kontribusi apapun namanya apakah penelitian atau apakah pengkajian-pengkajian kepada pemerintah daerah yang bisa berguna untuk daerah baik tingkat kabupaten maupun provinsi,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.
Usulan ini, menurutnya, mencerminkan kebutuhan akan kebijakan akademik yang lebih adaptif dan relevan dengan konteks lokal. Ia menilai bahwa kontribusi akademik seharusnya tidak hanya diukur dari publikasi internasional, tetapi juga dari dampaknya terhadap pembangunan dan kebijakan daerah. (gal/aha)